Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Capek

"Aku capek." "Aku capek, mau istirahat dulu." -- "Memangnya kamu kerja apa?" "Kamu memangnya melakukan apa hari ini?" -- Kawanku, capek bukan melulu soal terlalu banyak bekerja. Atau pun terlalu banyak beraktifitas. Capek yang dirasakan seseorang bisa dikarenakan karena terlalu sering berusaha berteriak meminta tolong tapi tidak ada yang mendengar. Capek juga bisa dirasakan seseorang karena terlalu lama menarik urat senyuman, walau sebenarnya tak sedikitpun ia rasakan setitik kebahagiaan di dalam jiwanya. Atau yang lebih parah; ia capek karena sudah terlalu banyak berekspektasi terhadap manusia yang ia pikir akan mengerti, namun lagi-lagi hanya kehilangan yang ia dapatkan. Kita tak pernah tahu apa yang sedang dilalui seseorang, sejauh mana ia telah melangkah, dan berapa kali ia sudah mencoba. Jika sesekali ia mengeluh, bolehkah kalian memeluk? Atau setidaknya mengulurkan tangan? Jadi, aku capek. Apa boleh aku berhenti? Cerita akhir di

Remah Kulit Kuaci

Aku mau tulis sesuatu. Kamu jangan baca, malu. Karena akan ada banyak hal yang akan kutuliskan, tentang kamu. Kalau sedang sedih sendirian, coba pejamkan mata pelan-pelan. Kemudian bayangkan hal yang menyenangkan. Siapa tahu pikiranmu bisa sedikit lebih tenang, bahkan sampai ketiduran. Aku bukan mau tulis tutorial tidur. Karena kamu paling tidak suka diatur-atur. Aku cuma ingin pikiranmu tenang. Tak perlu bersusah payah membebani pikiran. Kalau sedang bahagia tapi tidak ada yang menyambut, cobalah datang padaku untuk bercerita sampai larut. Aku akan duduk mendengarkan sambil sesekali manggut-manggut. Ikut bahagia meski tak ikut heboh gerak sana sini macam belut. Datang saja padaku selagi kamu mau. Meski hanya tempat singgah, aku cukup bahagia ketika kamu bersedia sejenak bertamu.

Shattering words.

Yesterday, I was sitting in my favorite round table with some friends. They saw you walked by in front of me. You didn't say hi or hello, and neither did I. But everyone who were there, knew, that I was staring at you. Hoping that you would say something, or just smile. But I should've not hope too much. But it didn't hurt me either, my heart was absolutely fine. I was surprised by the way I felt, on that day. Until a friend of mine started to ask "Dude, are you okay? forget about her. She looks so fine without you." Hearing that, I immediately smiled. I stared at her for one minute. I could see it on her face, she looks fretted. "I've loved so many people in the past, I gave them all I had. Yet they decided to leave. It was terrible at first. And I should've learn that destiny will always break me. But I cou ldn 't feel anything now. Maybe it's because I gave them so much love that I have nothing now. No feelings, just emptiness. And I am

Even if it was only as a friend.

I miss the looks you gave me from across rooms that no one else noticed except me, the looks that told me you were just as interested in me as I was interested in you. I miss the rush in my stomach when your name appeared on my phone with a cute text about how badly you wanted to see me, about how you were free all weekend, about how you thought it had been way too long since we hung out one-on-one. I miss the feeling of your shoulder brushing up against mine on ‘accident’ except it wasn’t an accident because you kept it there the same way you kept your leg pressed against mine. We never acknowledged how much we touched, but we found a million excuses to get closer. We play fought. We grabbed at each other. We compared hand sizes. We cuddled. A part of me even misses the mixed signals you would send. I miss staying up until two in the morning, texting my friends about how confusing you were and trying to figure out why you would act so flirtatious with me one day and then drop out o

Quite love you a lot.

I want to know who your new boyfriend is. I want you to tell me all about him. I want to hear about what made you fall in love with him and how he’s been sweeping you off your feet ever since. Perhaps it was his looks, or his kindness, or the way he makes you laugh. Perhaps it’s every single thing about him, in which case I’d still want to know every single detail. I want to look at your pictures and how comfortable you are with him. I want to know the way he makes you feel. Safe, like home. Or perhaps nervous, rushed with adrenaline. Or both. I want to know if you see a future with him, or what you are planning to do to keep her in your life. I want to know the things he does that make you tick, and how you love him anyway. All the things you talk about whenever you talk to him, day and night and in between. I want to know. Not for comparison. Or any other ill-fated reasons. Just to know if you’re finally happy, in which case I will be, too. In which case, perhaps, I w

Terakhir? Mungkin.

Saya tidak bisa berjanji bahwa ini adalah yang terakhir saya menuliskan tetang kamu, tapi akan saya usahakan untuk tidak terlalu sering menuliskan tentangmu, sebab, saya tak ingin selalu membawamu sebagai objek tulisan saya—yang sudah jelas bahwa kamu saja sudah bahagia bersamanya. Saya tak pernah memaksamu untuk membaca ini semua, saya hanya mengutarakan semua perasaan saya agar sekiranya saya bisa merasa lega. Saya tahu bahwa kamu perempuan baik, maka dari itu, kamu pantas untuk mendapatkan laki - laki yang lebih baik, saya tahu bahwa kamu perempuan dewasa dan bisa bertanggung jawab atas segala keputusan yang telah kamu rencanakan, maka dari itu, kamu pantas untuk mendapatkan laki - laki yang tidak mempunyai sifat kekanak-kanakan, saya tahu bahwa kamu adalah perempuan yang tidak mudah cemburuan ketika kekasihmu dekat dengan lain orang, maka dari itu, kamu pantas untuk mendapatkan laki - laki yang tidak mudah merasa cemburu hingga kau selalu merasa dikekang, saya tahu bahwa kamu

Because when I leave, I don’t come back.

You’ll ask me what I see when I look at you, I’ll tell you it’s always fireflies and Aurora Borealis skies. Always the red in the apple that tempted Eve. That it’s always neon radiance. It’s always colors that before your voice I had not known. I’ll look at you like the world didn’t look this way before I met you, all dripping in gold and bathed in roseate glow. I’ll hold your heart in my hands cupped, ever so gently. Keep it close to my chest like the blood was my own. Like taking care of you was the sole reason stars had to die to give life to this body of mine. I’ll carve out a whole chamber from my heart, and in that space build you a home. I will give you a place in which you can feel like you always belong. Believe me when I tell you that your hands will never be empty of anything. I’ll give you more love than you know what to do with. Everything inside me will be for you too. For you, I will spill myself and overflow, put new rivers on maps, give a name to a new ocean. The

Aku Hanya Ingin Menghargaimu.

[] Maaf bila selama ini tak pernah bisa kuberikan kepastian untukmu, sebab memang tak ada hal berbeda yang kurasakan ketika di dekatmu. Tak mudah bagiku menjatuhkan hati, apalagi tatkala mengingat aku pernah berkali-kali tersakiti. Kuterima setiap perhatian dan bantuanmu, tak kuasa aku menolaknya sebab aku paham seperti apa rasanya diabaikan. Saat hadir di sisi kupikir itulah cara menghargai, setidaknya tak membuatmu bersedih atas bentuk kesia-siaan. Jangan terlalu berharap padaku, karena aku tak akan pernah bisa memberikan apa yang kau mau. Sesungguhnya aku bukanlah yang kau butuhkan dan kau bukanlah yang aku inginkan, kira-kira cukup sampai di situ aku mendefinisikannya. Kau dan aku bagai layaknya sepasang sepatu, selalu bisa saling beriringan namun tak bisa untuk bersatu. Masing-masing dari kita harus menemui takdirnya sendiri, tentu tak melalui cara menghampiri. Kita hanya perlu menyadari, makna kebersamaan pun bukan sesuatu kita cari. Dalam lubuk jiwaku tak ada dirimu, ada ha

Baca nih Baca!

Dia tahu jika kau menyimpan perasaan padanya. Dia juga tahu jika dirinya tidak bisa membalasmu dengan perasaan yang sama. Kau hanya tempatnya berbagi cerita, tidak lebih dari sekadar teman bicara. Suatu hari, dia memilih pergi. Dia punya kekasih, lantas dia memutuskan untuk tidak menghubungimu lagi. Kau mencoba tidak apa-apa, toh selama ini juga bukan siapa-siapa. Hanya saja tidak bisa kau sangkal jika kau sedikit patah. Suatu hari, dia kembali. Kisah kasih dengan sang kekasih telah usai. Dia memutuskan untuk menjalin lagi komunikasi. Kau belum benar-benar mampu menghapus perasaan yang selama ini terasa tidak bisa pudar. Dia masih kau damba meski kau tahu jika kau tidak lebih dari sekadar pemuas bosan belaka. Bertamu ketika kau hampir menutup pintu, membuat rusuh lalu pergi lagi tanpa ada janji untuk bertemu. Yang perlu kau ingat; Bahagiamu adalah tanggung jawabmu. Orang yang betulan menghargaimu tidak akan bermain lantas berlalu. Pahamilah jika semua yang datang saat se

Jangan berhenti berjuang!

Untuk para pejuang akademisi , Saat ini, seminggu ke depan, maupun bertahun-tahun yang akan datang, boleh saja teman dan orang lain menaksir kecerdasanmu dari deretan angka-angka di rapor. Bagi mereka, kemampuan dan bakatmu hanya dikotak-kotakkan dalam label Matematika, Geografi, Biologi, Sejarah, Fisika, Ekonomi, Bahasa, dan seterusnya. Bagi mereka, tingkat pencapaianmu hanya sebatas angka dua digit pada laporan kemajuan di akhir semester. Bisa saja orang tua mengukur keberhasilan pendidikanmu hanya dari sekilas warna merah atau hijau pengumuman di layar komputer. Bagi mereka, hijau artinya sukses dan merah artinya gagal, tanpa paham akan jerih payah dan usaha kerasmu selama ini. Bagi mereka, seluruh hidupmu dibentuk untuk saat ini, di mana akhirnya kamu mempertaruhkan segala kepintaran dan kerja keras pada sebuah ujian. Tidak perlu banyak mengeluh. Standar pendidikan kala ini memang diberikan dalam bentuk nilai, dan penerimaan memang hanya ditandakan dengan warna merah ataupu

Victim of the end

I always wonder when we will end. I know that we are barely starting. It's not long before our promise to walk together from now on, to lean on each other's shoulder, and to write life pages together with the living poem of our own. But, I can't help it. I am a firm believer of the statement "everything that has a beginning also has an end". Even before starting, I fear too much for the haunting images of the future. What is the point of keeping something that will eventually end? Why should I surrender myself to you? Because someday, I know we will reach our expiration date. When it happens, there will be no such thing called turning back. When it happens, there will be no such thing called "us". I will be alone, crumbling under the remains of my broken heart. Every shard of it will pierce me wider and deeper. Every second passing will kiss me with the unforgotten taste of the past. The past when you were beside me. The end will always remind me o

Setidaknya aku pernah

Menemukan dan membuka folder lama itu memang suka membuatku senyum-senyum sendiri, setelahnya nyesek sendiri juga. Ada-ada saja. Ternyata kita pernah ada pada masa itu, masa di mana dunia adalah milik berdua, yang lain cuma ngontrak. Iya, se-berlebihan itu. Aku pernah berhasil menghapus satu folder yang berisi ribuan foto, voice note, tulisan, screenshot, dan itu tanpa perasaan sedih. Sedih tidak, namun setelahnya aku menyesal sendiri. Ada-ada saja. Setidaknya aku pernah seberani itu untuk menghilangkanmu, aku pernah sekeras itu untuk menghapuskanmu, namun aku salah. Semakin aku berusaha, semakin kamu tumbuh dalam ingatanku. Lagi-lagi setidaknya aku pernah sebahagia hari itu, sempat menjadi alasan tawamu, tak jarang juga tangismu, pernah mendekapmu hangat, menggenggam mu erat, dan menanam rasa paling hebat dalam dadamu. Sempat meniti banyak kemungkinan bersama hingga kita sampai pada satu titik tanpa kemungkinan untuk bersama lagi. Aku cukup bahagia pernah berjuang hingga akhir. A

some days, i feel like i’m completely fine after you left me

some days, i feel like i’m completely fine after you left me. i can listen to songs without the lyrics taunting me with the memories of me and you. i can let out a true deep laugh that comes from the bottom of my stomach, now that the butterflies that used to live there is all gone. i can fall into a nice 8 hours sleep, not waking up randomly in the middle of the night. i can read a hundred mellow and sad poetries yet not feeling blue at all. i can smile wide, reaching both of my eyes, and not a thought of you crossing my mind. some days, i feel nothing, it’s so much worst than you think. a song comes from the radio and all the lyrics pricking my skin until it bleeds, laughing at me with all the what-if and maybe. when i try to laugh, it feels like something choking my pale neck and my stomach’s full with dead, wingless butterflies. i can’t sleep, always waking up before sunrise and wondering where did it all go wrong. sad poetries mocking me because i’m a huge fool and drowning in

You are a thought that takes up a lot of my time

I’m writing this because I was thinking about you. My thoughts were so rambled and chaotic I felt as if though maybe if I was able to write them down and manage to string my words into coherent sentences: maybe, just maybe, I could make sense of my admiration for you. The little things, like how the words “you’re beautiful” roll off your tongue and how your smile plasters along your face when you see me, makes me so uncontrollably giddy and happy. I notice how you turn down the music playing in your earbuds when I approach you, and how you devote your attention to me when I’m talking. Everything about you makes me want you. I crave your attention, your acknowledgment. I think about kissing you. A lot. When you turn to look at me and your face is a few inches from mine and that gorgeous smile spreads along your face when you’re standing up against the wall talking about how your day is going. When you run your fingers through your hair and then shake your head— and you have no ide

Sebab aku mencintaimu tanpa karena

Aku tidak bisa memaksamu untuk jatuh cinta padaku. Namun, setidaknya aku bisa menikmati hari bersamamu, membiarkan perasaanku pudar dengan sendirinya atau malah semakin melukaiku. Bagimu aku hanya penyelamat. Yang dengan baik mendengar setiap keluh kesahmu, yang dengan sabar menemani sulitmu, yang dengan besar hati menerangkan jalanmu, meski karenanya aku semakin lemah dan kehilangan kekuatanku. Entah mengapa, dari sekian banyak insan yang singgah, dari sekian banyak cerita yang ditawarkan, aku masih saja memilihmu, aku masih saja meyakinkan diri, bahwa kelak kamu akan mau. Kelak, entah kapan. Aku memilihmu, meski kamu tidak akan pernah memilihku, juga. Sebab aku mencintaimu tanpa karena.

Siapapun Dia, Semoga Bisa Sedalam Aku yang Mencintaimu

[] Yang kini denganmu apakah dia selalu hafal jam bangun tidurmu? lalu membangunkanmu sesegera mungkin agar kau siap mengawali harimu. Yang kini denganmu, apakah dia selalu mengingatkan agar kau tak lupa dengan barang bawaanmu? sebab aku tahu kau mudah lupa ketika terburu-buru. Yang kini denganmu, apakah dia sudah mengerti kebiasaanmu? bahwa kau selalu susah tidur ketika malam apakah dia tahu? jika seperti itu, sebuah nyanyian lah yang mampu membuatmu terpejam. Yang kini denganmu, apakah dia yang tak pernah bosan menyediakan telinga dan mata untukmu saat bercerita? Dan selalu bisa menenangkan saat egomu mungkin terlalu berkuasa. Yang kini denganmu, apakah dia yang mudah mengalah dari kau yang memang keras kepala? dan juga tak banyak merintah karena aku tahu kau sangat tak suka dipaksa paksa. Yang kini denganmu, apakah dia yang tahu makanan kesukaanmu tanpa perlu menanyakan terlebih dulu? sebab kau selalu merahasiakannya agar mencari tahu. Yang kini denganmu, apakah dia y

Tales of broken heart: promises

I never loved anyone as much as I loved you. It was warm, rewarding even. But I found you and I was whole again, I was myself. But life has a strange way of stealing things from me. You were a happiness I'll never forget. You were a love I'll never forget, but you left just as I said you would. You left when you promised me you wouldn't, because no one ever stays for long. Thank you for showing me what being in love felt like. Thank you for the time we shared. Just know I'll always be in love with you, it won't fade, I'll always come back, just as I promised you that I'll love you forever. But the difference between me and you is that I keep my promises and I always do.

Tales of broken heart

Betapa menyedihkannya diriku, yang masih berharap akan dirimu untuk kembali kepadaku. Aku masih berharap, suatu saat nanti kamu akan kembali dan menutup kedua mataku, bertanya tentang siapakah ini dan menunjukkan senyum manismu kepadaku sebagai hadiahnya. Aku masih berharap, bahwa ada pesan selamat pagi darimu, yang bertanya tentang bagaimana kabarku, atau apakah kamu baik-baik saja seharian ini? Aku masih berharap, agar cinta kita bersatu lagi. Aku masih berharap, agar perasaan kita tetap sama seperti sedia kala. Aku masih berharap, agar bintang di kedua matamu tetap bersinar ketika kita berbagi cerita di tengah dinginnya malam. Aku masih berharap, suatu saat nanti, kamu akan datang, Dan berkata, "Maafkan aku, aku memang bodoh dan egois. Aku merindukanmu. " Dan bodohnya, sampai detik ini aku masih saja berharap padamu. Untuk tetap menjadi milikku, lagi.

Cerita tentang Nona Daun dan Tuan Akar #2

Untuk: Tuan Akar Dari: Nona Daun Ini bukan tentang bagaimana aku terus menjulang dan kamu terus membenam. Ini tentang harapmu akan gugurku agar temu mampu kita laju. Jika aku bukanlah satu-satunya daun yang kamu pandang, maka begitu besar egomu mengharap aku menemuimu. Karena tanpa kusangka, angin menerbangkanku pada akar yang bukan kamu. Aku tak sekadar gugur, melainkan jadi penyubur. Kini jarak tak hanya sekadar batang, tetapi hamparan tanah yang melintang. Temu memang tak menjadi jalan kita, namun ketahuilah, tak henti kupanjat harap agar kamu baik-baik saja

Lost piece of home #2

I have fallen too deep that i no longer care what to call this thing between us. friends, best friends, lovers, it doesn't mean a thing. i no longer care about the labels and statuses and claims as long as i can touch your hands and still feel its warmth. as long as i can still see your smile and know that it's formed because of me. as long as i could love you all the same. I l ove you too much—too much, really. and even if you don't love me back in the same way i have loved you, it's okay. i will love you still—just the same.

#eaaak

You're still beautiful. And I'm sorry. And I'm sorry for I still adore you. For I still waste the time of my life thinking about what could've been if I was still yours. Maybe we could make the universe realize that some things are just so broken but it couldn't be broken enough. It will never be enough because we could've work. But I'm sorry. The universe isn't sorry. We were made to be broken, and once broken, never unbroken.

lost pieces of home

Sure, leaving her is hard. It feels like remembering the way home but you know you can't get back to find shelter in it. It feels like you're lost and anxious all the time since you once thought of her as a safe place. It feels like you're finally detaching your tangled limbs from her, and now the places where her bones once filled your flesh feels empty and hollow. It feels like you're breathing for the first time, after spending all these timesharing oxygen with her from mouth-to-mouth within slow passionate kisses. It feels like your body is having withdrawals; it aches and itches in every part she once touched you. Leaving her is hard, but the sky is still the sky without her. And the sunset is still mesmerizing with its beautiful colors, even when you don't see it with her by your side. Leaving her is hard, and it hurts, but it will be alright.

Cerita tentang Nona Daun dan Tuan Akar

Untuk: Nona Daun Dari: Tuan Akar Kita berada pada suatu masa dengan tempat yang berbeda. Kamu tumbuh tinggi menjulang, aku pergi jauh ke dasar. Kamu takut kehilangan matahari, aku justru semakin ingin sembunyi. Meskipun kamu bukan satu-satunya daun yang aku lihat, tetapi bagimu aku selalu akar yang terkuat. Yang menopangmu agar tak terjatuh, yang tanpa sadar membuatmu tetap hijau tiap waktu. Kamu selalu menanti sebuah temu yang tak bisa disanggupi waktu. Yang tiap detiknya menghadiahimu jarak, semakin jauh dariku. Hanya pada angin kamu bisa berharap untuk hantarkan rasa rindu. Hingga pada akhirnya, gugurmu menemuiku. Semoga kamu selalu bahagia.

Masih tentang kamu

Aku hanya bisa mendo'akan mu dalam diam, mencintaimu dalam-dalam, dan memimpikanmu setiap malam. Kamu masih selalu menjadi alasan, untuk semua yang ingin aku wujudkan. Kamu masih menjadi setiap kemungkinan yang aku semogakan. Kamu masih menjadi do'a yang selalu aku aminkan. Pada senyumu, amarahku layu. Pada pelukmu yang tenang, lelahku hilang. Pada racikan kopimu yang pas, lidah ku yang kelu tak lagi lemas. Pada tawamu yang pekat, aku sebut obat penghilang penat.

Ini tentang kamu.

Mungkin semua yang kita jalani kini tidak lagi semudah dan seindah seperti awal kita memulai semuanya. Namun kuharap kamu selalu mengingat hal-hal ini, manakala resah dan jenuh mulai menguasai diri, ingatlah bagaimana dulu kita memulai semuanya. Ingat pula apa saja hal buruk dan berapa banyak kesulitan yang sudah kau hadapai atau kita hadapi berdua. Lalu jangan pernah lupa bagaimana kita menjaga rindu dalam debar sabar sepanjang hari. Atau bagaimana kita memupuk benih rasa itu setiap waktu, bertukar kisah, berbagi rasa, hingga hari ketika aku menulis ini. Sekian

Kepada hati yang tengah tersakiti.

Sebelumnya , maafkan aku sebab tulisan ini tak akan menyembuhkan luka di hatimu. Aku tak akan pernah bertanya sakitmu berasal dari mana. Kecuali kalau kau sendiri yang mau membuka luka dan menceritakannya. Entahlah. Mungkin lukamu berasal dari harapan yang selama ini kau harapkan menjadi nyata, dan dia yang seolah membuka kesempatan bagimu untuk masuk dalam kehidupannya. Atau mungkin lukamu berasal dari perasaan yang harus terhenti karena keadaan yang tak seharusnya—atau pada waktu yang tidak tepat, misalnya. Atau tentang masa lalu yang masih saja menghantui kehidupanmu. Yang kau sendiri masih saja tak tahu bagaimana cara berdamai dengannya. Kau bisa menutupinya dengan tertawa tanpa perasaan bahagia. Atau mungkin kau menghabiskan malam dengan menangis hingga tak lagi keluar air mata. Tak apa. Asal jangan lupa bangkit. Berjalanlah terus ke depan. Hingga suatu hari nanti, kau menyadari kau sangat berharga. Sebab sekalipun sembilan ratus lima manusia membantumu melepaskannya, j

Satu huruf.

Saat aku dan kamu sudah tak menjadi kita, aku masih bertanya apa yang berbeda? Apa yang menyakitkan dari sebuah perpisahan? Bahkan aku masih menyimpan pesan yang kamu kirimkan. Masih hafal dengan sangat letak titik, koma dan tanda baca lainnya. Tak kuhapus sebab di situlah kamu pernah berada. Menghabiskan malam dengan mencari tahu keadaanmu yang sekarang. Membuka halaman sosial media yang seringkali malah membuat dadaku sesak—sakit yang kusengaja. Lalu perasaan yang belum sepenuhnya hilang itu akan berganti dengan kenangan yang menghadirkan rindu yang datang seenaknya. Aku benci pada titik seperti ini. Titik dimana kamu masih selalu hadir bahkan saat aku melihat benda-benda mati. Kamu yang menyisakan cerita, sedangkan aku yang masih saja berjuang menyelesaikan perasaan dengan kenangan yang menghantui di kepala.

Trying.

I'm trying to be happy. trying to live my life without you. but it’s difficult to do that when you’re all i can think about. you’re all i can think about when i see lovers living their lives for each other, because that’s everything i’ve ever wanted with you. and now, because of you… i know exactly what it’s like to want something i can’t have. i know what it’s like to miss someone i can’t see every day. i know what it’s like to love someone who doesn’t love me back. maybe, someday, i’ll finally be able to find another person to put in your place, but sometimes it all comes crashing down in my head, and the reality is just too hard for me to handle. because, i just want you. i want you on your bad days. i want your imperfections. i want your insecurities. and i want to be the person to love you and be there for you when everyone else turns away.

Things You Never Said.

I don’t love you. I am sorry. It was all a lie. I really liked you though. I think time, it doesn’t change things, only makes them clearer, especially your priorities. However, know this, it was never my intention to hurt you. I know I ended up doing just that though and for that I am sincerely sorry. I don’t think I can live well if this scars you enough to prevent you from living a good life. Don’t be hung up on me for too long, your time is too precious for an average guy like me who god knows how found a place in your heart and then managed to break it like a complete idiot. Forgive me when you can and live well without indulging in guys like me in the future. I am sorry. Goodbye.

Kamu adalah sebandel-bandelnya noda.

Setelah sekian lama usahaku melupakan, rupanya kamu belum betul-betul hilang. Kamu adalah sebandel-bandelnya noda , sepekat-pekatnya tinta yang tumpah pada kemeja kerja. Yang membekas, yang melintas. Selama ini aku hanya menutupi, hanya berusaha tidak mengunjungi sisa memori yang lupa kaujemput pergi. "Jika tak mampu melupakan, setidaknya jangan berusaha mengingat" Konsep itu aku kuasai dengan cepat. Membuatku menjadi ahli menghindari. Sampai suatu ketika aku tak sengaja menemukanmu, yang sialnya masih sama istimewanya meski sudah beribu kali kukatakan pada diriku jika kamu biasa saja. Rupanya tanpa sengaja aku juga memiliki seorang lain yang tak patuh, kelemahan yang selama ini kutolak untuk bicarakan. Aku lupa berdamai dengan diriku. Aku tak pernah mengajaknya sepakat untuk melupakanmu. Tak heran mengapa aku belum menang, lawanku dua orang; Dirimu, dan diriku di masa lalu yang masih berharap bersatu. #eaaak

[If I Was Your Man]

If I was your man, I wouldn’t give you a bouquet of flowers but a bouquet of chicken nuggets. If I was your man, I wouldn’t give you a box of chocolates on Valentine’s but a box of handwritten letters. If I was your man, you’d forever live through my writings. If I was your man, I love you’s and thank you’s would fill your inbox, to remind you of how much I love you and how thankful I am with your existence. If I was your man, my voice would be the first and last thing you’ll hear each day and night. If I was your man, I’d never get tired of telling you how beautiful you are. If I was your man, one look would be all it needs for me to tell what you’re thinking. If I was your man, your pain would be my pain. I know my hug will not suffice but it will surely ease you even for a little bit. If I was your man, your lips would be the only ones I’d ever kiss, your hands I’d hold, and your waist I’d tickle. If I was your man, I’d treat you as my queen because you deserve it. :)

what it feels like to let you go

i. it feels like ripping off a bandage when the wounds are still bleeding. it hurts a lot but i need to rip the bandage off to change it to a new one—to avoid infections and further damage to the wound. ii. it feels like stopping to swim because your hands are tired from treading the water. it feels like letting your head fall back and drown. iii. it feels like holding your breath after the smoke of your cigarette is spreading in your lungs like oxygen. it kills you slowly and chokes you. iv. it feels like being left alone in the dark and forgetting if there was even light to begin with. v. it feels like being robbed but the difference is, what they took from you was never yours in the first place. how could i let you go when you're not even mine?

You and Yours :)

For you maybe I was a feeling of coming home, being home, For me you were a deciduous shelter in the shelter-less forever that existed within me. Yours are the arms I need to dive into come sunset, Mine are the arms I hope you seek solace in come twilight. Yours is the smile I yearn to see come nightfall, Mine is the smile I hope you find peace in come morning. Yours are the hands I want on my hips come midnight, Mine are the hands I hope you reach for at dawn. Yours are the eyes I want to get lost in every night, Mine are the eyes I hope you see at every sunrise and sunset. Yours is the voice I want whispering ‘good night’ in my ear, Mine is the voice I hope you listen to in the after hours. Your presence is what I want to feel wherever I am, My presence is what I hope you miss all the time I’m away. Your scent is what I want to envelope me when we sleep, My scent is what I want on you when we wake up. Your lips are the ones I want to kiss before I sleep, every night,

I Love You Even Though You'll Never Be Mine.

Remember when I told you that after all these years, it was you. It has always been you. And I mean it; I mean it when I said you mattered to me so much, when I said that you were always special, when I said that you changed my life in ways I wasn’t expecting. I never said it outright. I never said what those words exactly meant. I never directly said the words that you deserve to hear. But just this once, I am putting it out in the open: I love you. I didn’t vanish from your life because I realized you weren’t meant the risk. I didn’t stop because you didn’t matter anymore. I didn’t choose to be silent because I do not truly love you. I’m straying away from you because I’m giving you what you deserve, what you have always deserved—freedom to be happy, freedom to choose who you want to be with, freedom to live your life the way you want to. I love you too much that I promised myself I would let you be happy by choosing your happiness over mine. I love you too much that I’ve let mysel

Aku benci jatuh cinta sendirian

Rasa itu tumbuh begitu saja, tanpa rencana. Membuatku pernah menjadi penyimpan rahasia paling sempurna. Deritaku ada dua; jatuh cinta sendirian dan jatuh cinta diam-diam. Aku pernah harus berpura-pura biasa saja tiap kali kamu dekat dengan yang seorang yang kau cinta, berusaha tidak terlihat kecewa sebab menyatakan perasaan padamu saja aku belum pernah. Dari segala rangkaian kekecewaan yang ada, aku memilih untuk memendam keinginanku makin dalam. Aku mengerti jika ada hal-hal yang lebih baik tak diungkapkan. Perasaan yang akan berakhir tanpa pernah disatukan. Kecintaan yang berujung melepaskan. Nyatanya aku benci jatuh cinta sendirian. Nyatanya aku benci tak berjodoh dengan kesempatan.

Cinta realistis

Aku akan lebih sering memberimu teh manis daripada barang-barang kekinian yang sedang laris. Kita mungkin hanya menonton bioskop sebulan sekali, tetapi bertengkar hampir setiap hari. Barangkali nanti alasanmu memarahi bukan karena mendapati aku sedang bermain hati, melainkan karena aku mengabaikan larangan dan terus-terusan makan mie. Nanti kamu akan sering mendapatiku yang acak-acakan ketimbang menjaga penampilan. Bisa saja nanti kamu merasa biasa saja ketika melihatku sudah makan dua porsi dan masih bertambah, sikap berpura-puraku menolak makanan saat kencan mungkin hanya jadi sejarah. Aku ingin mencintaimu dengan realistis. Dengan pemahaman jika kita tak mungkin menggoreng telur dan sosis sambil berpelukan, kita tak mungkin berkejaran lucu di bawah hujan. Aku akan menjadi menyebalkan, ketertarikan kita mungkin akan dilanda kebosanan, pertengkaran pun tak terhindarkan. Tidak ada hubungan yang sempurna, tidak juga kita. Barangkali aku hanya mampu berjanji untuk banyak-banyak be

2018