Kepada hati yang tengah tersakiti.

Sebelumnya, maafkan aku sebab tulisan ini tak akan menyembuhkan luka di hatimu.
Aku tak akan pernah bertanya sakitmu berasal dari mana.
Kecuali kalau kau sendiri yang mau membuka luka dan menceritakannya.

Entahlah.

Mungkin lukamu berasal dari harapan yang selama ini kau harapkan menjadi nyata, dan dia yang seolah membuka kesempatan bagimu untuk masuk dalam kehidupannya.

Atau mungkin lukamu berasal dari perasaan yang harus terhenti karena keadaan yang tak seharusnya—atau pada waktu yang tidak tepat, misalnya.

Atau tentang masa lalu yang masih saja menghantui kehidupanmu. Yang kau sendiri masih saja tak tahu bagaimana cara berdamai dengannya.

Kau bisa menutupinya dengan tertawa tanpa perasaan bahagia. Atau mungkin kau menghabiskan malam dengan menangis hingga tak lagi keluar air mata.

Tak apa.

Asal jangan lupa bangkit. Berjalanlah terus ke depan. Hingga suatu hari nanti, kau menyadari kau sangat berharga.

Sebab sekalipun sembilan ratus lima manusia membantumu melepaskannya, jika kau sendiri masih senang menggenggam luka, bisa apa?

Mungkin kau akan berkata, "kau ini tak mengerti bagaimana rasanya jadi aku dan usaha yang sudah ku lakukan tapi segalanya masih saja terasa sulit. aku mencintainya."

Dengar, yang kau butuhkan adalah keberanian. Keberanian menerima kenyataan bahwa tanpa dirinya, kau masih dan akan selalu baik-baik saja.

Cobalah.

Berbahagialah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

jomblo dan kembang api :v

disable

Shattering words.