Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

some days, i feel like i’m completely fine after you left me

some days, i feel like i’m completely fine after you left me. i can listen to songs without the lyrics taunting me with the memories of me and you. i can let out a true deep laugh that comes from the bottom of my stomach, now that the butterflies that used to live there is all gone. i can fall into a nice 8 hours sleep, not waking up randomly in the middle of the night. i can read a hundred mellow and sad poetries yet not feeling blue at all. i can smile wide, reaching both of my eyes, and not a thought of you crossing my mind. some days, i feel nothing, it’s so much worst than you think. a song comes from the radio and all the lyrics pricking my skin until it bleeds, laughing at me with all the what-if and maybe. when i try to laugh, it feels like something choking my pale neck and my stomach’s full with dead, wingless butterflies. i can’t sleep, always waking up before sunrise and wondering where did it all go wrong. sad poetries mocking me because i’m a huge fool and drowning in

You are a thought that takes up a lot of my time

I’m writing this because I was thinking about you. My thoughts were so rambled and chaotic I felt as if though maybe if I was able to write them down and manage to string my words into coherent sentences: maybe, just maybe, I could make sense of my admiration for you. The little things, like how the words “you’re beautiful” roll off your tongue and how your smile plasters along your face when you see me, makes me so uncontrollably giddy and happy. I notice how you turn down the music playing in your earbuds when I approach you, and how you devote your attention to me when I’m talking. Everything about you makes me want you. I crave your attention, your acknowledgment. I think about kissing you. A lot. When you turn to look at me and your face is a few inches from mine and that gorgeous smile spreads along your face when you’re standing up against the wall talking about how your day is going. When you run your fingers through your hair and then shake your head— and you have no ide

Sebab aku mencintaimu tanpa karena

Aku tidak bisa memaksamu untuk jatuh cinta padaku. Namun, setidaknya aku bisa menikmati hari bersamamu, membiarkan perasaanku pudar dengan sendirinya atau malah semakin melukaiku. Bagimu aku hanya penyelamat. Yang dengan baik mendengar setiap keluh kesahmu, yang dengan sabar menemani sulitmu, yang dengan besar hati menerangkan jalanmu, meski karenanya aku semakin lemah dan kehilangan kekuatanku. Entah mengapa, dari sekian banyak insan yang singgah, dari sekian banyak cerita yang ditawarkan, aku masih saja memilihmu, aku masih saja meyakinkan diri, bahwa kelak kamu akan mau. Kelak, entah kapan. Aku memilihmu, meski kamu tidak akan pernah memilihku, juga. Sebab aku mencintaimu tanpa karena.

Siapapun Dia, Semoga Bisa Sedalam Aku yang Mencintaimu

[] Yang kini denganmu apakah dia selalu hafal jam bangun tidurmu? lalu membangunkanmu sesegera mungkin agar kau siap mengawali harimu. Yang kini denganmu, apakah dia selalu mengingatkan agar kau tak lupa dengan barang bawaanmu? sebab aku tahu kau mudah lupa ketika terburu-buru. Yang kini denganmu, apakah dia sudah mengerti kebiasaanmu? bahwa kau selalu susah tidur ketika malam apakah dia tahu? jika seperti itu, sebuah nyanyian lah yang mampu membuatmu terpejam. Yang kini denganmu, apakah dia yang tak pernah bosan menyediakan telinga dan mata untukmu saat bercerita? Dan selalu bisa menenangkan saat egomu mungkin terlalu berkuasa. Yang kini denganmu, apakah dia yang mudah mengalah dari kau yang memang keras kepala? dan juga tak banyak merintah karena aku tahu kau sangat tak suka dipaksa paksa. Yang kini denganmu, apakah dia yang tahu makanan kesukaanmu tanpa perlu menanyakan terlebih dulu? sebab kau selalu merahasiakannya agar mencari tahu. Yang kini denganmu, apakah dia y

Tales of broken heart: promises

I never loved anyone as much as I loved you. It was warm, rewarding even. But I found you and I was whole again, I was myself. But life has a strange way of stealing things from me. You were a happiness I'll never forget. You were a love I'll never forget, but you left just as I said you would. You left when you promised me you wouldn't, because no one ever stays for long. Thank you for showing me what being in love felt like. Thank you for the time we shared. Just know I'll always be in love with you, it won't fade, I'll always come back, just as I promised you that I'll love you forever. But the difference between me and you is that I keep my promises and I always do.

Tales of broken heart

Betapa menyedihkannya diriku, yang masih berharap akan dirimu untuk kembali kepadaku. Aku masih berharap, suatu saat nanti kamu akan kembali dan menutup kedua mataku, bertanya tentang siapakah ini dan menunjukkan senyum manismu kepadaku sebagai hadiahnya. Aku masih berharap, bahwa ada pesan selamat pagi darimu, yang bertanya tentang bagaimana kabarku, atau apakah kamu baik-baik saja seharian ini? Aku masih berharap, agar cinta kita bersatu lagi. Aku masih berharap, agar perasaan kita tetap sama seperti sedia kala. Aku masih berharap, agar bintang di kedua matamu tetap bersinar ketika kita berbagi cerita di tengah dinginnya malam. Aku masih berharap, suatu saat nanti, kamu akan datang, Dan berkata, "Maafkan aku, aku memang bodoh dan egois. Aku merindukanmu. " Dan bodohnya, sampai detik ini aku masih saja berharap padamu. Untuk tetap menjadi milikku, lagi.

Cerita tentang Nona Daun dan Tuan Akar #2

Untuk: Tuan Akar Dari: Nona Daun Ini bukan tentang bagaimana aku terus menjulang dan kamu terus membenam. Ini tentang harapmu akan gugurku agar temu mampu kita laju. Jika aku bukanlah satu-satunya daun yang kamu pandang, maka begitu besar egomu mengharap aku menemuimu. Karena tanpa kusangka, angin menerbangkanku pada akar yang bukan kamu. Aku tak sekadar gugur, melainkan jadi penyubur. Kini jarak tak hanya sekadar batang, tetapi hamparan tanah yang melintang. Temu memang tak menjadi jalan kita, namun ketahuilah, tak henti kupanjat harap agar kamu baik-baik saja

Lost piece of home #2

I have fallen too deep that i no longer care what to call this thing between us. friends, best friends, lovers, it doesn't mean a thing. i no longer care about the labels and statuses and claims as long as i can touch your hands and still feel its warmth. as long as i can still see your smile and know that it's formed because of me. as long as i could love you all the same. I l ove you too much—too much, really. and even if you don't love me back in the same way i have loved you, it's okay. i will love you still—just the same.

#eaaak

You're still beautiful. And I'm sorry. And I'm sorry for I still adore you. For I still waste the time of my life thinking about what could've been if I was still yours. Maybe we could make the universe realize that some things are just so broken but it couldn't be broken enough. It will never be enough because we could've work. But I'm sorry. The universe isn't sorry. We were made to be broken, and once broken, never unbroken.

lost pieces of home

Sure, leaving her is hard. It feels like remembering the way home but you know you can't get back to find shelter in it. It feels like you're lost and anxious all the time since you once thought of her as a safe place. It feels like you're finally detaching your tangled limbs from her, and now the places where her bones once filled your flesh feels empty and hollow. It feels like you're breathing for the first time, after spending all these timesharing oxygen with her from mouth-to-mouth within slow passionate kisses. It feels like your body is having withdrawals; it aches and itches in every part she once touched you. Leaving her is hard, but the sky is still the sky without her. And the sunset is still mesmerizing with its beautiful colors, even when you don't see it with her by your side. Leaving her is hard, and it hurts, but it will be alright.

Cerita tentang Nona Daun dan Tuan Akar

Untuk: Nona Daun Dari: Tuan Akar Kita berada pada suatu masa dengan tempat yang berbeda. Kamu tumbuh tinggi menjulang, aku pergi jauh ke dasar. Kamu takut kehilangan matahari, aku justru semakin ingin sembunyi. Meskipun kamu bukan satu-satunya daun yang aku lihat, tetapi bagimu aku selalu akar yang terkuat. Yang menopangmu agar tak terjatuh, yang tanpa sadar membuatmu tetap hijau tiap waktu. Kamu selalu menanti sebuah temu yang tak bisa disanggupi waktu. Yang tiap detiknya menghadiahimu jarak, semakin jauh dariku. Hanya pada angin kamu bisa berharap untuk hantarkan rasa rindu. Hingga pada akhirnya, gugurmu menemuiku. Semoga kamu selalu bahagia.

Masih tentang kamu

Aku hanya bisa mendo'akan mu dalam diam, mencintaimu dalam-dalam, dan memimpikanmu setiap malam. Kamu masih selalu menjadi alasan, untuk semua yang ingin aku wujudkan. Kamu masih menjadi setiap kemungkinan yang aku semogakan. Kamu masih menjadi do'a yang selalu aku aminkan. Pada senyumu, amarahku layu. Pada pelukmu yang tenang, lelahku hilang. Pada racikan kopimu yang pas, lidah ku yang kelu tak lagi lemas. Pada tawamu yang pekat, aku sebut obat penghilang penat.