Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Aku benci jatuh cinta sendirian

Rasa itu tumbuh begitu saja, tanpa rencana. Membuatku pernah menjadi penyimpan rahasia paling sempurna. Deritaku ada dua; jatuh cinta sendirian dan jatuh cinta diam-diam. Aku pernah harus berpura-pura biasa saja tiap kali kamu dekat dengan yang seorang yang kau cinta, berusaha tidak terlihat kecewa sebab menyatakan perasaan padamu saja aku belum pernah. Dari segala rangkaian kekecewaan yang ada, aku memilih untuk memendam keinginanku makin dalam. Aku mengerti jika ada hal-hal yang lebih baik tak diungkapkan. Perasaan yang akan berakhir tanpa pernah disatukan. Kecintaan yang berujung melepaskan. Nyatanya aku benci jatuh cinta sendirian. Nyatanya aku benci tak berjodoh dengan kesempatan.

Cinta realistis

Aku akan lebih sering memberimu teh manis daripada barang-barang kekinian yang sedang laris. Kita mungkin hanya menonton bioskop sebulan sekali, tetapi bertengkar hampir setiap hari. Barangkali nanti alasanmu memarahi bukan karena mendapati aku sedang bermain hati, melainkan karena aku mengabaikan larangan dan terus-terusan makan mie. Nanti kamu akan sering mendapatiku yang acak-acakan ketimbang menjaga penampilan. Bisa saja nanti kamu merasa biasa saja ketika melihatku sudah makan dua porsi dan masih bertambah, sikap berpura-puraku menolak makanan saat kencan mungkin hanya jadi sejarah. Aku ingin mencintaimu dengan realistis. Dengan pemahaman jika kita tak mungkin menggoreng telur dan sosis sambil berpelukan, kita tak mungkin berkejaran lucu di bawah hujan. Aku akan menjadi menyebalkan, ketertarikan kita mungkin akan dilanda kebosanan, pertengkaran pun tak terhindarkan. Tidak ada hubungan yang sempurna, tidak juga kita. Barangkali aku hanya mampu berjanji untuk banyak-banyak be

2018